PARA ORANG TUA WAJIB BACA!! STOP! JANGAN UCAPKAN 8 KATA TERLARANG INI KEPADA ANAK ANDA! BACA SELENGKAPNYA

Membentuk karakter anak harusnya dimulai waktu usianya masih balita. Dalam rentang saat itu, anak gampang menyerap apa yang di ajarkan orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Itulah kenapa orang tua harus ekstra berhati-hati menjaga pergaulan anak saat masih dalam periode balita. Mereka dengan gampang menyerap semua hal yang di ajarkan, apakah ini hal baik atau buruk. Termasuk menjaga ucapan sang ibu kepada anak.

Ibu adalah pendidik pertama untuk anak-anaknya. Cara mendidiknya adalah dengan cara lisan atau ucapan. Sayang, banyak Ibu yang justru keluarkan kalimat yang bisa memengaruhi mental anak nantinya. Ada kalimat yang baiknya ditiadakan supaya ciri-ciri anak terbangun dengan baik. Apapun? Berikut ringkasannya.

1. Memberikan Pernyataan Negatif tentang Diri Anak 

Pernyataan negatif tentang anak bakal bikin hati anak tersakiti. Bahkan ini bakal menempel jadi pribadi mereka waktu telah dewasa. Kalimat-kalimat negatif misalnya “Kamu anak yang pelit! ”, “Kamu pemalas! ”, “Kamu gendut! ”, “Kamu nakal! ” serta kalimat negatif yang lain. Mereka bakal betul-betul seperti apa yang orang tua mereka katakan. Sungguh beresiko, mengingat kata-kata seorang ibu dapat berarti doa untuk anak-anaknya.

2. Jangan katakan “Jangan Ganggu, Ibu Sibuk! ” 

Terkadang aktivitas pekerjaan baik rumah ataupun kantor membuat Ibu mengabaikan anak. Ketika anak datang hampiri, biasanya kalimat “Jangan Ganggu, Ibu Repot! ” ini cukup ampuh bikin anak-anak berhenti mengganggu.

Sekilas, hal semacam ini terlihat normal. Berdasarkan riset dari seoarang pelatih bela diri verbal, Suzette Haden Elgin PhD, tindakan demikian bakal bikin anak terasa tak berarti. Jika terima perlakuan seperti ini setiap hari, jadi tak mengherankan jika waktu telah besar mereka bakal terasa tak ada gunanya bicara dengan orangtua.

3. Jangan katakan “Jangan Menangis! ” 

Kalimat “jangan menangis” adalah kalimat yang sering diucapkan Ibu untuk mendiamkan anak. Biasanya anak menangis lantaran berkelahi dengan teman, kakak, atau saat mereka terjatuh. Namun Ibu tak lalu harus segera mendiamkan anak dengan cara menyuruhnya diam. Kalimat lain yang sering mengikuti kalimat ini yaitu “Jangan cengeng! ”, “Jangan sedih! ”, “Jangan takut! ”.

Menurut seorang pakar psikologi anak, Debbie Glasser, kalimat-kalimat tersebut bakal bikin anak terasa bahwa menangis yaitu tindakan yg tidak umum. Hingga ketika dewasa nanti, anak-anak bakal tumbuh jadi pribadi yang keras serta tak gampang tersentuh.

4. Jangan Membanding-bandingkan Anak 

Contoh
kalimat-kalimat ini misalnya “Lihatlah kakakmu, dia dapat melakukannya dengan cepat. Kenapa anda tak dapat melakukannya juga? ” “Temanmu dapat menggambar dengan bagus, kenapa anda tak? ” “Dulu ketika kecil ibu dapat begini demikian, masa anda tak bisa?! ” Kalimat ini bakal bikin anak-anak terasa bingung serta bakal tumbuh jadi pribadi yang kurang yakin diri. Bahkan juga tidak jarang anak bakal membenci orang tuanya karena selalu dibanding-bandingkan dengan orang lain.

5. Jangan katakan “Tunggu Ayah Pulang ya! Biarkan anda dihukum ayah” 

Kalimat ini sering terjadi saat anak lakukan kesalahan sementara ayahnya ada di kantor. Jadi Ibu dengan gampang biasanya bakal menyampaikan kalimat “Tunggu Bapak Pulang ya! Biarkan anda dihukum ayah”

Hal semacam ini justru bakal memperburuk keadaan karena Ibu jadi tunda untuk menyampaikan kesalahan anak. Ada kemungkinan bahwa saat seseorang ibu menceritakan kembali kesalahan yang dilakukan anak-anak mereka, ibu jadi membesar-besarkan hingga anak-anak terima hukuman yang lebih dari seharusnya. Ada kemungkinan juga orangtua jadi lupa kesalahan anak-anak mereka, hingga kesalahan yang seharusnya dikoreksi terabaikan.

6. Jangan Terlalu gampang serta berlebihan memberi pujian 

Memberikan pujian berlebihan pada anak tak selamanya baik. Karena hal semacam ini bakal terkesan murah untuk ana. Oleh karena itu bila seseorang anak lakukan sesuatu yang sederhana, tak perlu memuji dengan “Luar Biasa! Luar Biasa! ” Karena anak secara alamiah bakal tahu hal-hal yang dia lakukan dengan beberapa biasa saja atau mengagumkan. Sekiranya ia memperoleh hasil bagus di sekolah, pujilah sekedarnya dengan mengatakan “Alhamdulillaah. Jika kita memuji hasil yang dilakukan anak serta bukanlah sikapnya, sangatlah mungkin anak kita bakal berfokus pada hasil serta tak peduli dengan sikap/ciri-ciri yang baik.

7. Jangan Katakan “Kamu Selalu…” atau “Kamu tak pernah…” 

Janganlah melontarkan kalimat dengan “Kamu selalu…. ” atau “Kamu tak pernah…”. Memanglah, kata-kata ini kadang refleks langsung terucap oleh orangtua, tetapi hindarilah penggunaan kalimat ini.

“Hati-hati, ke-2 kalimat ini ada arti di dalamnya. Didalam pernyataan “Kamu selalu…” serta “Kamu tak pernah” yaitu label yang dapat melekat selamanya didalam diri anak, ” tutur Jenn Berman PhD, seorang psikoterapis.

Berman mengungkapkan, ke-2 pernyataan yang kerap dilontarkan oleh orang tua itu bakal membuat kepribadian anak. Anak-anak bakal jadi seperti apa yang dikatakan pada dirinya. Apabila orang-tua mengatakan sang anak selalu lupa menelepon ke rumah bila pulang terlambat, jadi ia bakal jadi anak yg tidak pernah menelepon ke rumah.

8. Jangan katakan “Bukan begitu caranya, sini agar ibu saja! ” 

Kalimat ini juga kerap diucapkan Ibu saat tak sabar lihat proses kerja anak. Kalimat ini biasanya terucap ketika anak menolong orang tuan tetapi tak lakukan seperti apa yang diinginkan Ibu. Dr Berman menyampaikan ini adalah suatu kesalahan. Kalimat ini membuat anak tak tahu cara yang benar dalam menyelesaikan sesuatu.
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment