Kesukaan Haris menyantap jeroan ayam memanglah sulit dibendung. Tiap-tiap akhir pekan karyawan perusahaan swasta di Jakarta Barat itu bisa menyantap hingga 10 jeroan. Sayangnya 23 jam setelah menyantap jeroan itu, Haris akan menderita. Kedua telapak kakinya bak tertusuktusuk jarum.
Belum lagi persendian tulangnya linulinu bahkan juga nyeri. Rasa sakit itu bisa bertahan sampai 23 hari serta seringkali menganggu kesibukan. “Saya memanglah mempunyai asam urat, ” tutur Haris yang memastikan waktu sakit itu datang kadar asam urat di darahnya melebihi ambang batas normal yaitu 4, 16, 1 mg/dl. “Saya check darah serta hasilnya kadar asam urat 7, 5 mg/dl, ” tutur ayah 3 anak itu.
dr Suharti K Suherman SpFK, dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Kampus Indonesia, menjelaskan asam urat adalah hasil akhir metabolisme purin. Senyawa itu terdapat banyak pada makanan seperti jeroan, emping, serta sarden. Asam urat sebenarnya dibutuhkan badan untuk membuat intiinti sel. Tetapi, yang dibutuhkan badan cuma sedikit. Bekasnya dikeluarkan lewat usus besar (30%) serta ginjal (70%).
Sejatinya tingginya kadar asam urat dalam darah disebabkan sintesis asam urat berlebihan, sedang ekskresi di ginjal sedikit. Asam urat berlebihan itu berpadu dengan natrium membuat kristal natrium urat pada jaringan lunak persendian serta terbentuk endapan yang dimaksud topus. Dampaknya berlangsung peradangan alias arthritis gout yang akut dengan penanda rasa nyeri di persendian seperti pada lutut, jari tangan, jari kaki, serta pergelangan tangan.
Saat ini penderita asam urat tidak terus-terusan usia manula, namun cenderung diderita pada kelompok umur produktif pada 3050 th.. Prevalensi asam urat di Amerika Serikat bahkan juga dilaporkan meningkat 2 x lipat. Juga prevalensi penderita asam urat paling tinggi di Indonesia ada di pesisir. Akhirnya tertinggi ada di Manado Sulawesi Utara sebesar 29, 2 persen pada 2003.
Hal semacam itu terjadi karena kebiasaan atau pola makan ikan serta konsumsi alkohol. Alkohol bisa mengakibatkan pembuangan asam urat melalui urine berkurang sehingga asam uratnya terus bertahan didalam darah. Agar terbebas dari asam urat pasien biasanya disarankan mengkonsumsi obat pereda sakit, anti pembengkakan, serta penurun kadar asam urat darah. Untuk mengurangi sakit serta bengkak, pasien di beri obat berbahan aktif kolkisin, indometasin, fenilbutason, serta kortikosteroid.
Pengobatan untuk menurunkan kadar asam urat ditempuh dengan 2 langkah : menghindar pembentukan atau mempercepat ekskresi asam urat. Obat pencegah terbentuknya asam urat biasanya kelompok alopurinol. Sedangkan golongan probenesid, sulfonipirazon, azapropazon, serta benebronaron bertindak mempercepat ekskresi asam urat.
Nah kesembuhan Haris didapat sesudah ia dianjurkan meminum rebusan daun bambu atas anjuran kerabatnya yang terbiasa meminum tablet ekstrak daun bambu dari Zhejiang, Tiongkok. Haris merebus segenggam daun bambu dalam 3 gelas air sampai tersisa dua gelas. Kemudian air rebusan diminum 2 kali satu hari masing masing 1 gelas. “Hanya 3 hari mengkonsumsi, asam urat saya telah normal, bahkan setelah menyantap jeroan, rasa sakit karena asam urat cuma sedikit, ” katanya.
Menurut Sinse Mochammad Yusuf, pakar penyembuhan Tiongkok di Sukabumi, Jawa Barat, daun bambu yang bagus digunakan adalah daun muda. Daun bambu itu dijemur sampai kering supaya getahnya hilang. “Sebelum di rebus, gesek gesekkan antar daun bambu untuk menghilangkan bulu bulu halus yang gatal, ” kata Yusuf.
Berikutnya rebus segenggam daun bambu atau setara 915 g dalam 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas serta diminum 2 kali.
Yusuf menjelaskan daun bambu berefek diuretik hingga mempercepat ekskresi asam urat dari ginjal. Kadar asam urat juga turun karena daun bambu kaya flavon. Flavon salah satu kelas dari flavonoid. Selain sebagai satu diantara sumber antioksidan, flavon juga berperan menghalangi oksidasi xantin jadi asam urat.
Home
Manfaat
TOLONG DI BAGIKAN INFO BERMANFAAT INI !!KISAH NYATA !!BERKAT MINUM REBUSAN DAUN BAMBU PAK HARIS SEMBUH TOTAL DARI PENYAKIT ASAM URAT!
- Blogger Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment