" Kertas sisa termasuk juga koran serta majalah seharusnya tak dipakai untuk membungkus bahan pangan dengan cara langsung karena mengandung timbal yang bila terakumulasi dalam tubuh bisa berisiko membahayakan kesehatan, " kata Muhammad Adjidarmo, pemerhati industri kertas, beberapa waktu terakhir.
Penggunaan kertas koran atau majalah untuk bungkus ini justru dianggap wajar sebagian orang-orang saat ini. Walau sebenarnya ketika kertas itu bersentuhan dengan makanan – apalagi makanan yang tinggal dikonsumsi – zat timbal bisa langsung mengontaminasi. Waktu makanan dikonsumsi, zat timbale berpindah masuk ke dalam tubuh.
Adjidarmo menyampaikan, biasanya ditemukan masyarakat menggunakan kertas koran untuk bungkus makanan yaitu kurangnya edukasi. Mereka masih tetap minim pengetahuan serta kesadarannya tentang dampak samping untuk badan.
Di sisi lain, pemakaian kertas nasi bungkus warna coklat serta karton dupeks nyatanya juga tak disarankan. Bahan yang lazim dipakai untuk bungkus nasi kotak, kotak camilan, serta nasi bungkus ini merupakan kertas daur ulang.
" Karton duplex serta kertas nasi bungkus berwarna cokelat terbuat dari kertas daur lagi yang mungkin telah terkontaminasi serta mengandung tinta bikin, perekat, lilin, bahan pencelup, dan bahan-bahan kimia yang lain, " katanya.
Paling aman yaitu menggunakan kertas yang telah " food grade ". Biasanya memiliki bentuk karton food grade yang tidak dapat ditembus minyak. Kertas ini bahannya dari serat alami berwarna putih bersih, tak ada bintik, serta lebih bebas dari kandungan zat berbahaya.
Dia memberikan, kemasan pangan yang aman berbasis kertas yaitu karton “food grade” yg tidak akan tembus minyak.
Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.
0 comments:
Post a Comment