Namun, tahukah anda? Beberapa jenis makanan khas tersebut tidak hanya bisa menggoyang lidah saja, walau demikian juga mengandung filosofi yang sangat mendalam
1. Lontong
Tetapi tahukah anda? Ternyata lontong ini mempunyai makna filosofis yang cukup mendalam. Kata lontong ini berasal dari bhs Jawa “Olone dadi kothong” atau bila disimpulkan kedalam bhs Indonesia berarti “Kejelekannya sudah tak ada lagi atau hilang”.
Filosofi tersebut erat kaitannya dengan bln. Ramadhan. Sepertti yang sudah kita kenali, sebenarnya bln. Ramadhan yaitu bln. suci umat Islam yang di mana dibukakan pintu ma’af dan dimudahkannya untuk beribadah dan pahala yang berlipat-lipat dibandingkan dengan bebrapa bln. yang lainnya. Sampai akhirnya kembali suci atau fitrah (Olone dadi kothong).
2. Lemper
Selain itu, lemper nyatanya juga memiliki filosofi mendalam yang berasal dari bhs Jawa, yakni “Yen dilem atimu ojo memper” yang bila diartikan dalam bhs Indonesia “Ketika dipuji jadi hatimu janganlah sombong atau membanggakan diri”. Dengan kata lain bahwasanya di atas langit ini masih ada langit, serta tak sepatutnya manusia ini menyombongkan diri. Karena, manusia ini cuma bagian kecil dari dunia ini.
3. Ketupat
Di balik ketenaran ketupat, ternyata dia juga mempunyai filosofi mendalam yang berasal dari bhs Jawa “Ngaku lepat” yang bila diartikan dalam bhs Indonesia, bermakna “Mengakui kekeliruan”. Makanya, sering kita jumpai ketupat ketika moment lebaran fitri yang di mana terdapat momen untuk saling memaafkan.
4. Apem
Selain itu, apem juga mempunyai filosofi mendalam yang berasal dari bhs Arab “Afwun” yang bila disimpulkan dalam bhs Indonesia, berarti “Maaf”. Jadi, dahulu orang-orang tua sengaja ngasih tetangga mereka apem dengan tujuan untuk meminta maaf. Oleh karena itu, apem memiliki rasa yang manis, semanis mohon maaf.
5. Kolak
Umbi-umbian tersebut bila dalam bhs Jawa disebut dengan “Polo pendem”. Hal itu bertujuan untuk mengingatkan kita, bakal kematian yang di mana setiap manusia pasti akan dipendam atau dikubur.
Maka dari itu, sebelum hal tersebut menimpa kepada kita, jadi berbuat baiklah serta lakukan kewajibanmu seperti harusnya. Jangan pernah melalaikan Sholat serta selalu menjaga hubungan baik dengan sesama, karena kita tidak tahu kapan kita bakal dipanggil oleh sang pencipta.
Selain itu, didalam kolak biasanya juga terdapat yang namanya santan atau biasanya dimaksud dengan santen yang berasal dari bhs Jawa “Sing salah nyuwun ngapunten” yang bila diartikan kedalam bhs Indonesia “Siapapun yang bersalah sebaiknya minta maaf” baik ini pada sesama manusia atau kepada Allah.
Via : satujam. com
0 comments:
Post a Comment