Infeksi bakteri
Pemberian air putih pada bayi 0–6 bln. berisiko bikin bayi terinfeksi bakteri bila air yang dipakai tercemar. Utami sendiri pernah memiliki pengalaman, pasiennya yang berumur sekitar 1 bln., ibunya melaporkan bila bayinya kerap buang air besar sampai belasan bahkan puluhan kali dalam satu hari. Ibunya mengira anaknya mencret karena penyakit, hingga yang tadinya di beri ASI, lalu diberikan juga air putih serta susu formula. Hasilnya bayi yang tadinya mencret normal malah pencernaannya terinfeksi bakteri.
Hal semacam ini di ketahui dari feses bayi yang mengandung darah. Kemungkinan besar, infeksi itu nampak karena konsumsi air putih yang diberikan ibunya. Apalagi bila perlengkapan minumnya tak higienis, juga cara memasaknya tak pas serta telah tercemar bakteri.
Ganggu otak bayi
Ginjal bayi 0-6 bln. belum berperan dengan baik, hingga bila ia di beri air putih jadi air seni bakal membawa dan elektrolit dalam darah, umpamanya natrium, yang sesungguhnya berguna untuk tubuh. Bila kekurangan zat itu, bayi berisiko alami kejang. Semakin banyak elektrolit yang “terbuang”, makin banyak resiko negatif yang bisa dialami. Alhasil, bila bayi mengeluarkan banyak elektrolit dari semua organ badannya, baik jantung, ginjal atau paru, temasuk otak, jadi aktivitas otak bisa terganggu. Gejalanya, dapat berupa suhu badan rendah hingga kejang-kejang.
Merusak ginjal
Bahaya lain apabila bayi di beri air putih yaitu merusak ginjal. Manfaat ginjal sebagai pengatur keseimbangan cairan didalam badan belumlah prima pada bayi umur 0—6 bln.. Memang pada umur kehamilan 35 minggu, ginjal bayi telah terbentuk, namun belum berperan dengan baik. Begitu juga setelah bayi lahir. Walau bentuk ginjal telah sempurna. Hal semacam ini bertahan hingga umur bayi 6 bln..
Lain halnya pada anak serta orang dewasa, ginjal telah mengatur konsumsi cairan masuk dengan yang di keluarkan. Contoh, bila banyak minum, ginjal bakal mengatur hingga berkemihnya sering. Atau ketika udara dingin, akan lebih sering buang air kecil. Sebaliknya, pada cuaca panas, kita cenderung lebih jarang buang air kecil.
Intinya, ginjal mengatur keseimbangan cairan/elektrolit dalam tubuh, semisal natrium, kalsium, serta yang lain. Namun bila kejadiannya waktu ginjal belum prima kerjanya telah di beri air putih, badan bayi bakal kelebihan air atau “keracunan” air. Karena air yang masuk tak bisa diseimbangkan dengan yang di keluarkan.
Keracunan
Memang benar bayi mesti cukup minum, namun bukanlah minum air putih lo. Sebab bayi umur 6 bln. ke bawah minum air putih justru bakal merugikan si bayi tersebut. Secara naluriah bayi mempunyai refleks haus atau keinginan untuk minum. Karena itu, banyak orangtua yang memberi bayinya tambahan air putih selain ASI. Walau sebenarnya, ginjal si kecil belum berfungsi dengan baik. Akibatnya, air putih yang diminumnya itu bisa bikin tubuhnya melepaskan sodium (mineral yang dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh).
Padahal, kehilangan sodium bisa memengaruhi aktivitas otak. Ujung-ujungnya, bayi bakal alami gejala keracunan, di antaranya suhu tubuh rendah, muka membengkak serta bahkan kejang-kejang. Karena itu, bayi yang minum ASI tak perlu mengonsumsi air putih. Untuk bayi 0 - 6 bln. cukup ASI.
Sumber : muslimahzone
0 comments:
Post a Comment